Ruqyah Anak Nakal

Saturday, February 2, 2019

RUQYAH ANAK NAKAL

Setiap orang yang meminta tolong ruqyah,
Pasti selalu mengadu untuk pembenaran.
Apalagi menyangkut keluarga serta anak-anak.

Bila punya buah hati yang bandel,
Nakal nggak ketulungan,
Keluyuran tiap malam,
Sering bolos sekolah,
Selalu membantah orang tua,
Diminta solat aja ngeyel minta Ampun,
Siapa orang tua yang tidak stress ??
Pasti deh pusing pala berbie dan tujuh keliling.

Beberapa Hal kenakalan remaja membuat emosi orang tua,
Tidak habis pikir melihat kondisi anak,
Berbagai upaya di lakukan,
Baik secara halus atau kasar sekalipun, seperti :
Ancaman
Intimidasi
Fisik
Pukulan
Pembatasan aktivitas
Pengurangan uang jajan
Dsb.

Apakah sepenuhnya salah anak ?

Mungkin contoh kondisi masalah di bawah ini bisa menjadi renungan.

* suatu ketika datang ke rumah Terapi GTQ satu keluarga lengkap,
Suami - istri beserta beberapa anaknya,
Minta Ruqyah sekeluarga terutama kusus untuk anaknya.
Ayahnya mengadukan tingkah polah anaknya yang super bandel.
Maklum anak ABG,
Masih kelas 3 smp,
Suka bolos sekolah
Keluyuran malam
Balap liar
Ikut pergaulan nakal
Membantah orang tua
P4 ( Pergi Petang Pulang Pagi )
Apalagi ibadah, ingat aja nggak, apalagi melaksanakan.

Sebelum mulai proses ruqyah,
Saya ajak terlebih dulu anaknya,
Ngalor ngidul mengajukan pertanyaan,
Bisa dijawab juga dengan lugas.

Selama proses Ruqyah,
Tidak ada tanda frontal atau reaksi keras,
Kami istirahat kan sambil kami pijit beberapa titik tertentu.
Tetap saja tidak ada reaksi yang menghebohkan.

Kami bertanya keseharian ayahnya,
Bila kerja pulangnya larut malam,
Lebih banyak aktivitas di luar,
Jarang santai bersama keluarga,
Tahunya kondisi rumah harus beres.

Kita tanya : pak, berapa kali membelai rambut anak dan bercanda ?
Jawab : jarang pak.

Kami lanjutkan jawab :
Tahu tidak pak,
Kalau anak bapak itu cari perhatian,
Apa yang dia perbuat dari kenakalan nya tidak lain karena ingin di perhatikan.
Anak bapak itu lho bingung,
Teman-teman di sekolah pada asyik cerita mengenai ayah mereka,
Pada bangga punya ayah penuh kasih sayang,
Sedangkan anak bapak minder,
Apa yang bisa di banggakan dari ayahnya,
Bercengkerama tidak,
Saling bercanda nggak,
Bersama-sama pun jarang,
Maka dia cari pelarian agar di perhatikan.

Mendengar penuturan kami,
Si ayah terdiam,
Mukanya tegang,
Si anak berlinang air mata,
Nggak tahu lagi mau bagaimana.

Akhirnya kami mediasi agar si bapak meminta maaf,
Susasana pun cair,
Setelah itu,
Kami pun berharap keluarganya lebih harmonis.

*Besok nya ada lagi kondisi yang sama,
Orangtua mengadukan kenakalan anaknya,
Wes lah,
Langsung sesi konseling saja,
Begitu kami selesai terapi,
Kami katakan pada ortunya,
" Pernah tidak pak,
Anda memberikan kepercayaan penuh kepada anak,
Anak anda ini pintar,
Tapi jarang di hargai.
Kebaikannya jarang anda sebut,
Tapi kalau sudah melakukan kesalahan,
Anda ceritakan semua kesalahan anak anda pada semua tetangga sehingga jadi bahan gunjingan,
Sehingga membuat dia merasa tidak betah dirumah dan tidak mau patuh terhadap orang tua.

Mendengar itu,
Si anak cuma sesenggukan aja,
Ortunya malah bengong,
Di kira bisa dapat pembelaan,
Malah dapat mediator netral,
Akhirnya lagi-lagi orang tuanya kami suruh minta maaf.

*Berikutnya ada lagi kejadian serupa,
Orangtua mengadu kekurangan anak nggak ada habisnya,
Nggak mau sholat pak ustadz,
Melawan mulu sama orang tua,
Pernah malah ngajakin berantem sama ortu sendiri,
Kagak mau nikah / berkeluarga,
Sering bengong dan melamun,
Suka menyendiri dan ngomong sendirian,
Kita kan kawatir dia kenapa-napa.

Okelah,
Lanjut lagi Ruqyah Tazkiyah,
Selesai sudah prosesnya,
Giliran kita yang jadi penyidik
He he.

Bapak solat 5 waktu nggak ?
Nyengir juga bapak itu jawab : kadang - kadang pak
Lho kok bisa nyuruh-nyuruh anaknya solat ?
Bapak : kalau udah bejat, ya cukup saya saja sih pak,
Anak saya jangan kayak bapaknya.

Wow,
(ngayal nih yee, gerutu kami dalam hati )
Pak, yang pertama anak ini tertekan,
Setiap aktivitas selalu bapak kontrol dan tentukan,
Dia tidak punya kebebasan menjalankan hidupnya sendiri,
Setiap orang punya visi dan misinya,
Mereka memiliki kreativitas dan dan rasa nyaman dalam berkarya,
Tidak mesti anak pejabat, dia harus jadi pejabat juga,
Banyak yang milih jadi pengusaha atau aktivitas lainnya,
Lalu dalam ibadah,
Perbuatan anda itu jadi dalil atau alasan anak untuk membantah,
Lha wong nggak sholat kok nyuruh-nyuruh,
Jadinya ya berantem.

Si bapak cuma manggut-manggut mesem dan nyengir,
Di tambah agak bengong dengerin ceramah kepanjangan.

Kisah diatas hanya beberapa kejadian saja,
Masih banyak kisah pilu dari setiap tamu yang datang ke Rumah GTQ.
Ada saja cerita pribadi :
1. Tidak diakui sebagai anggota keluarga.
2. Anak kandung bagai anak tiri.
3. Tidak pernah dihargai apapun kebaikannya.
4. Dikucilkan oleh semua anggota keluarga termasuk oleh ortunya.
5. Didekati ketika ada maunya, terutama kalau butuh uang saja.
6. Menanggung beban psikis karena keluarga broken home
7. Dibedakan kasih sayang diantara saudara.
8. Nombokin hutang orang tua yang gemar Cari pinjaman tidak jelas.
9. Di kejar debt collector karena sengketa hutang yang tidak diketahui.
Dan masih banyak lagi lainnya yang tidak bisa ditulis.

Semoga kita bisa menjadi orang tua yang bijak,
Setiap keburukan akan kembali kepada diri kita sendiri.

Teringat Seperti yang terjadi di zaman Khalifah ‘Umar ibn Khaththabradhiallahu ‘anhu.
Seseorang pernah datang kepada ‘Umar ibn Khaththab radhiallahu ‘anhu dan mengadukan anaknya,
“Anakku ini benar-benar telah durhaka kepadaku.”
Umar ibn Khaththab pun berkata kepada sang anak,
“Apakah engkau tidak takut kepada Allah dengan durhaka kepada ayahmu, Nak?
Karena itu adalah hak orang tua,”
“Wahai Amirul Mukminin,
Bukankah anak juga punya hak atas orang tuanya?”
balas sang anak membela diri.
“Benar,
haknya adalah memilihkan ibu yang baik,
memberi nama yang bagus,
dan mengajarkan Al-Kitab (Al-Quran).”
“Demi Allah,
1. ayahku tidak memilihkan ibu yang baik.
Ibuku adalah hamba sahaya jelek berkulit hitam yang dibelinya dari pasar seharga 400 dirham.
2. Ia tidak memberi nama yang baik untukku.
Ia menamaiku Ju’al.
3. Dan dia juga tidak mengajarkan Al-Quran kepadaku kecuali satu ayat saja.”
Ju’al adalah sejenis kumbang yang selalu bergumul pada kotoran hewan.
Bisa juga diartikan seorang yang berkulit hitam dan berparas jelek atau orang yang emosional.
( Al-Qamus Al-Muhith, hal. 977).
‘Umar menoleh ke sang ayah dan berkata,
“Engkau mengatakan anakmu telah durhaka kepadamu tetapi engkau telah durhaka kepadanya sebelum ia mendurhakaimu.
Enyahlah dari hadapanku!”
(As-Samarqandi, Tahbihul Ghafilin, 130)

Semoga beberapa keadaan diatas memberikan Ibrah dan Hikmah bagi semua orang tua,
Untuk selalu muhasabah dan koreksi diri.
Banyak kesimpulan yang di petik :
1. Keluarga lebih utama daripada Harta
2. Kebersamaan anggota keluarga menjadi keharmonisan rumah tangga.
3. Kepala keluarga harus pandai membagi pekerjaan dan keluarga.
4. Jangan terlalu mudah menyalahkan keadaan seseorang.
5. Tidak perlu menuntut kesempurnaan karena setiap orang punya keahlian tersendiri.
6. Anak yang baik juga hasil didikan orang tua yang baik.
7. Sikap anak adalah cerminan dari orang tuanya.
8. Pendidikan utama bagi buah Hati ada dirumah dan keluarga, bukan sekolahan, tempat penitipan anak atau baby sister.
9. Berikan contoh kebaikan pada buah hati melalui amalan, bukan hanya lisan.
10. Anak lebih cepat merekam dari perilaku orang tua, bukan nasihat atau ceramah yang panjang.
11. Bila anak dianggap nakal dan bandel, segera muhasabah, adakah tingkah laku anda masih salah ?
13. Berikan kepercayaan pada anak untuk kreatif selama masih di jalur syar'i.
14. Tidak boleh membicarakan kejelekan anak atau keluarga pada orang lain, karena sama saja dengan menceritakan aib sendiri.
15. Semua pendidikan juga tergantung niatnya, jika niatnya hanya ngirit, efisien atau terpaksa, walau dimasukkan pesantren pun setelah lulus tidak ada bedanya.
16. Anak itu amal shaleh orang tua,
Utamakan akhirat,maka dunia pasti dapat.

Barakallah semuanya,
Semoga kita menjadi orang tua yang shaleh dan shalehah.

RUQYAH MILIK UMMAT
BUKAN MILIK USTADZ
------------------------------------------
https://www.facebook.com/GriyaTazkiyahQurani/?eid=ARD45VmzD3bNe5NjQqoBruB4XsWVh-nHU6ynBqXxgTK5NgppF7iLBv8I5a7lCu02Upo6v5KZH2RDf45q&fref=tag
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Catatan Roqi - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Inspired by Sportapolis Shape5.com
Proudly powered by Blogger