Membenarkan Ucapan Jin pada Orang yang Disihir atau Kerasukan Simak selengkapnya disini

Sunday, July 28, 2019

Terdapat ikhtilaf ulama apakah boleh atau tidak mengajak jin berbicara pada orang yang kerasukan atau disihir. Terlepas perselisihan ini, terkadang jin berbicara sendiri tanpa diminta. Ada beberapa penjelasan dari ulama mengenai ucapan jin tersebut

[1] Penjelasan agar jangan percaya karena mereka hukum asalnya berdusta

[2] Harus ada kemampuan untuk bisa membedakan apakah jin benar atau tidak, apakah jin sedang berbohong atau tidak. Inipun cukup sulit untuk punya kemampuan ini

Berikut pembahasannya:

[1] Penjelasan agar jangan percaya karena mereka hukum asalnya berdusta

Syaikh Abdullah Al-Faqih menjelaskan bahwa jangan percaya dengan ucapan jin karena mereka terkenal berdusta. Beliau berkata,

ﻻ ﻳﺼﺪﻕ ﺍﻟﺠﻨﻲ ﻓﻲ ﺇﺧﺒﺎﺭﻩ؛ ﻟﺜﺒﻮﺕ ﻓﺴﻘﻪ ﺑﻤﺎ ﻋﻤﻠﻪ ﻣﻦ ﺍﻻﻋﺘﺪﺍﺀ ﺑﺎﻟﻤﺲ , ﻭﻷﻥ ﺍﻟﺠﻦ ﻻ ﻳﺆﺗﻤﻨﻮﻥ , ﻭﻻ ﻳﻮﺛﻖ ﺑﻤﺎ ﻳﻘﻮﻟﻮﻥ , ﻓﻬﻢ ﺃﻫﻞ ﻛﺬﺏ ﻭﺧﺪﺍﻉ، ﻭﻣﺪﻋﻲ ﺍﻹﺳﻼﻡ ﻣﻨﻬﻢ ﻻ ﻳﻌﻠﻢ ﻫﻞ ﻫﻮ ﺻﺎﺩﻕ ﺃﻭ ﻛﺎﺫﺏ

“Tidak dibenarkan berita dari jin, karena telah tetap kefasikan mereka pada perbuatan mereka. Jin tidak bisa dipercaya dan tidak dipercaya apa yang mereka katakan. Mereka adalah kelompok yang sering berbohong dan berdusta. Mereka mengaku sebagai “jin muslim” tetapi tidak diketahui apakah mereka jujur atau dusta.”[1]

Salah satu dalil mereka berdusta adalah hadist Abu Hurairah yang bertemu jin kemudian mendapatkan informasi keutamaan ayat kursiy, lalu melapor kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan beliau mengatakan bahwa kali ini setan benar padahal mereka sering berdusta. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda saat itu,

أَمَا إِنَّهُ قَدْ صَدَقَكَ وَهُوَ كَذُوب

“Adapun dia kala itu berkata benar, namun asalnya dia pendusta.”[2]

Ibnu Hajar Al-Asqalani menjelaskan hadits ini dan memberikan faidah bahwa hukum asalnya jin suka berdusta, beliau berkata,

ﻭﺃﻧﻬﻢ – ﺃﻱ ﺍﻟﺠﻦ – ﻳﺴﺮﻗﻮﻥ ﻭﻳﺨﺪﻋﻮﻥ

“Bahwasanya mereka yaitu jin, suka mencuri berita (kemudian berbohong) dan menipu.”[3]


[2] Harus ada kemampuan untuk bisa membedakan apakah jin benar atau tidak, apakah jin sedang berbohong atau tidak. Inipun bisa jadi cukup sulit untuk punya kemampuan ini

Syaikh Muhammad Ali Firkous menjelaskan hal ini, beliau berkata

أما ﻣﺴﺎﺀﻟﺘﻬﻢ ﻭﻣُﺤﺎﻭﺭﺗﻬﻢ ﻋﻠﻰ ﺳﺒﻴﻞ ﺍﻻﻣﺘﺤﺎﻥ ﻟﺤﺎﻟﻬﻢ، ﻭﻣﻌﺮﻓﺔِ ﻭﺟﻪ ﺍﻋﺘﺪﺍﺋﻬﻢ، ﻟﺪﻓﻊ ﺍﻟﻈﻠﻢ ﻭﺇﺯﺍﻟﺘﻪ…..ﻣﻊ ﻭﺟﻮﺩ ﻣﻘﺪﺭﺓٍ ﻋﻠﻰ ﻣﺎ ﻳُﻤﻴِّﺰ ﺑﻪ ﺻﺪْﻗَﻬﻢ ﻣﻦ ﻛﺬﺑﻬﻢ؛ ﻓﺤﻜﻤُﻪ ﺍﻟﺠﻮﺍﺯ

“Adapun bertanya atau berbicara untuk tujuan menguji keadaan mereka dan untuk mengetahui bentuk permusuhan, mencegah kedzaliman …. dengan adanya kemampuan membedakan apakah jin tersebur jujur atau berdusta, maka hukumnya boleh.”[4]

Kemampuan untuk membedakan ini yang bisa jadi cukup sulit. Sebagaimana penjelasan syaikh Rabi’ bin Hadi Al-Madkhali, beliau berkata,

ﻣﺎ ﺍﻟﺬﻱ ﻳﺪﺭﻳﻚ ﺃﻧﻪ ﻣﺴﻠﻢ ؟ ﻗﺪ ﻳﻜﻮﻥ ﻣﻨﺎﻓﻘًﺎ ﻭﻳﻘﻮﻝ : ‏( ﺃﻧﺎ ﻣﺴﻠﻢ !( ﻳﻜﻮﻥ ﻛﺎﻓﺮًﺍ ، ﻭﻳﻘﻮﻝ : ‏( ﺃﻧﺎ ﻣﺴﻠﻢ !( ﺟﻨﻲ ﻣﺎ ﺗﻌﺮﻓﻪ ﻭﺃﻧﺖ ﻻ ﺗﻌﻠﻢ ﺍﻟﻐﻴﺐ

“Apa yang membuatmu tahu (yakin) bahwa jin itu muslim (mengaku muslim), karena bisa jadi jin itu munafik dan bisa jadi jin itu kafir. Keadaan jin tidak engkau ketahui dan engkau tidak mengetahui ilmu ghaib.”[5]

Demikian semoga bermanfaat

@ Hotel Alya Prapatan, Jakarta


Penulis: dr. Raehanul Bahraen
Artikel Muslim.or.id

Catatan kaki:

[1] Fatawa syabalah islamiyah no. 151179
[2] HR. Bukhari no. 2311
[3] Fathul Baarii libni Hajar Al-Asqalani
[4] sumber: http://ferkous.com/home/?q=fatwa-1143
[5] sumber: http : / / www .rabee .net / show_ book .aspx ?pid = 5 &

Sahabat muslim, yuk berdakwah bersama kami. Untuk informasi lebih lanjut silakan klik disini. Jazakallahu khaira


Simak selengkapnya disini. Klik https://muslim.or.id/33499-tidak-boleh-membenarkan-ucapan-jin-pada-orang-yang-disihir-atau-kerasukan.html

Hukum Meminta Bantuan Jin

Hukum Meminta Bantuan Jin

PERTANYAAN:

Assalamu’alaikum saya ingin bertanya:

– Bagaimanakah hukumnya meminta dan berteman dengan jin muslim/kafir?
– Lalu bagaimanakah saya harus menjawab ketika seorang teman saya berkata “Nabi Sulaiman saja berteman dan meminta bantuan jin”

Mohon petunjuknya Ustadz.
Terima kasih

Wassalamu’alaikum
Dari: Fajar
\

JAWABAN:

Wa’alaikumussalam

Bismillah was shalatu was salamu ‘ala rasulillah, wa ba’du,

Kesimpulan yang benar, bahwa meminta bantuan atau bekerja sama dengan jin bukanlah sesuatu yang haram secara mutlak. Karena jin termasuk makhluk Allah yang mendapatkan beban aturan syariat sebagaimana manusia. Hubungan kita dengan jin tidak lebih dari muamalah dua jenis makhluk Allah Ta’ala.

Sebagaimana aturan yang belaku ketika kita bekerja sama dengan orang lain. Kerja sama itu boleh dilakukan, selama dilakukan dengan cara yang mubah dan untuk tujuan yang mubah. Sebaliknya, kerja sama ini bernilai dosa dan terlarang, jika dilakukan dengan cara terlarang atau untuk tujuan terlarang.

Syaikhul Islam dalam Majmu al-Fatawa, memberikan rincian yang sangat apik, terkait hukum bekerja sama dengan jin:

1. Manusia menyuruh jin untuk melakukan apa yang Allah dan rasul-Nya perintahkan, seperti beribadah kepada Allah semata, atau menaati Nabi-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan sebaliknya, jin menyuruh manusia untuk melakukan yang sama, maka jin dan manusia ini termasuk wali Allah yang mulia, di samping itu, dia merupakan penerus dakwah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.

2. Manusia yang bekerja sama dengan jin dalam masalah yang mubah, sementara dia tetap berusaha menyuruh melakukan kewajiban syariat atau meninggalkan larangan syariat, dan dia meminta jin untuk melakukan sesuatu yang mubah, maka dalam kasus ini sama seperti penguasa yang menyuruh bawahannya untuk melakukan sesuatu.

3. Manusia memerintahkan jin untuk melakukan sesuatu yang dilarang oleh Allah dan Rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam, baik untuk melakukan kesyirikan, membunuh orang yang tidak bersalah, mengganggu orang namun tidak sampai membunuh, misalnya mengirim penyakit, membuat gila, atau kezaliman lainnya, atau membantu dalam perbuatan maksiat yang diminta oleh manusia, berarti dia telah meminta tolong jin untuk melakukan perbuatan dosa dan melampaui batas. Jika dia minta tolong jin untuk melakukan kekafiran maka manusia itu kafir, dan jika dia meminta tolong jin untuk melakukan kemaksiatan maka dia orang fasik atau pelaku perbuatan dosa… (Majmu’ Fatawa, 11: 307 – 308)

Adapun Nabi Sulaiman ‘alaihis salam, Allah taklukkan jin untuk tunduk di bawah kerajaan beliau. Allah halangi mereka, sehingga tidak bisa menyimpang atau melakukan kerusakan. Allah berfirman:

وَمِنَ الشَّيَاطِينِ مَن يَغُوصُونَ لَهُ وَيَعْمَلُونَ عَمَلًا دُونَ ذَٰلِكَ ۖ وَكُنَّا لَهُمْ حَافِظِينَ

“Kami telah tundukkan (pula kepada Sulaiman) segolongan syaitan-syaitan yang menyelam (ke dalam laut) untuknya dan mengerjakan pekerjaan selain daripada itu, dan Kami yang menjaga mereka itu.” (QS. Al-Anbiya: 82)

Al-Hafidz Ibnu Katsir mengatakan:

“Maksud ayat, Allah lindungi Sulaiman sehingga tidak terkena tindakan jahat setan, bahkan sebaliknya, semua setan berada di bawah genggamannya dan kekuasaannya. Tidak ada satupun setan yang mampu mendekatinya. Beliau mengusai mereka, jika beliau mau, beliau bisa lepaskan setan atau sebaliknya, beliau bisa penjarakan setan. Allah berfirman,

وَآخَرِينَ مُقَرَّنِينَ فِي الأصْفَادِ

“Setan yang lain yang terikat dalam belenggu.” (QS. Shad: 38)

(Tafsir Ibn Katsir, 5:359)

Referensi: Fatwa Syabakah Islamiyah, no. 65551

Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina KonsultasiSyariah.com)



Read more https://konsultasisyariah.com/14855-meminta-bantuan-jin.html

IKHTIAR NAFS - Pembebas, Pembersih dan Pengembali Sukma

Thursday, July 25, 2019

IKHTIAR NAFS

Pembebas, Pembersih dan Pengembali Sukma

Silakan dibaca dengan sungguh-sungguh memohon kepada ALLaah swt berkenan membebaskan dan mengembalikan jiwa-jiwa (sukma-sukma).

Jika sempat, silakan dahului dengan sholat sunnah dua rokaat (sholat sunnah mutlak) memohon pertolongan ALLaah swt..

وَاسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ ۚ

________

Kemudian baca,

A'uudzu biLLaahi minasy syaithaanir rajiim

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ

‎وَاللَّهُ أَعْلَمُ بِأَعْدَائِكُمْ ۚ وَكَفَىٰ بِاللَّهِ وَلِيًّا وَكَفَىٰ بِاللَّهِ نَصِيرًا

Wallahu a'lamu bi a'daaikum, wa kafaa billahi wa liyya wa kafaa billahi nashiira
Dan Allah lebih mengetahui (dari pada kamu) tentang musuh-musuhmu. Dan cukuplah Allah menjadi Pelindung (bagimu). Dan cukuplah Allah menjadi Penolong (bagimu).

[QS. An-Nisa (4): 45]



Awali dengan Hamdalah dan sholawat.


Baca Quran Surat Al-Fath (48): 1 beberapa kali

A'uudzu biLLaahi minasy syaithaanir rajiim

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ

إِنَّا فَتَحْنَا لَكَ فَتْحًا مُبِينًا

Inaa fatahnaalaka fat-ham mubiinaa

Sesungguhnya Kami telah kemenangan/pembukaan/pembebasan kepadamu kemenangan/pembukaan/pembebasan yang nyata. 



Baca Quran Surat An-Nasr (110): 1 beberapa kali

A'uudzu biLLaahi minasy syaithaanir rajiim

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ

إِذَا جَاءَ نَصْرُ اللَّهِ وَالْفَتْحُ

Idzaa jaaa-a nashruLLaahi wal fath

Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan/pembebasan. 



Baca Quran Surat Al- A'af (7): 89 beberapa kali,

A'uudzu biLLaahi minasy syaithaanir rajiim

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ

 وَسِعَ رَبُّنَا كُلَّ شَيْءٍ عِلْمًا ۗ  عَلَى اللّٰهِ تَوَكَّلْنَا   ۗ  رَبَّنَا افْتَحْ بَيْنَنَا وَبَيْنَ قَوْمِنَا بِالْحَـقِّ وَاَنْتَ خَيْرُ الْفٰتِحِيْنَ

wasi'a robbunaa kulla syai`in 'ilmaa, 'alallohi tawakkalnaa, robbanaftah bainanaa wa baina qouminaa bil-haqqi wa anta khoirul-faatihiin

Pengetahuan Tuhan kami meliputi segala sesuatu. Hanya kepada Allah kami bertawakal. Ya Tuhan kami, berilah keputusan antara kami dan kaum kami dengan hak (adil). Engkaulah pemberi keputusan terbaik."


Baca Quran Surat Al-Isra' (17): 80-81 beberapa kali,

A'uudzu biLLaahi minasy syaithaanir rajiim

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ

وَقُلْ رَبِّ أَدْخِلْنِي مُدْخَلَ صِدْقٍ وَأَخْرِجْنِي مُخْرَجَ صِدْقٍ وَاجْعَلْ لِي مِنْ لَدُنْكَ سُلْطَانًا نَصِيرًا

waqur Robbi adkhilniy mudkhola shidqin wa-akhrijniy mukhroja shidqin waj'al liy mil-ladunKa sulthoonan nashiiroo

Dan katakanlah: "Ya Robb-ku, masukkanlah aku secara masuk yang benar dan keluarkanlah (pula) aku secara keluar yang benar dan berikanlah kepadaku dari sisi Engkau kekuasaan yang menolong.

وَقُلْ جَاءَ الْحَقُّ وَزَهَقَ الْبَاطِلُ ۚ إِنَّ الْبَاطِلَ كَانَ زَهُوقًا

waqul jaaa-al haqqu wazahaqol baathil, innal baathila kaana zahuuqoo

Dan katakanlah: "Yang benar telah datang dan yang batil telah lenyap". Sesungguhnya yang batil itu adalah sesuatu yang pasti lenyap. 




Baca Doa Tazkiyyah (3×)

ٱللّٰهُمَّ آتِ أَنْفُسَنَا تَقْوَاهَا، وَزَّكِّهَا فَأَنْتَ خَيْرُ مَنْ زَكَّاهَا، أَنْتَ وَلِيُّهَا وَمَوْلَاهَا.

ALLaahumma aati anfusanaa taqwaahaa, wa zakkihaa fa Anta khoiru man zakkaahaa, Anta waliyyuhaa wa mawlaahaa.

Ya ALLaah berikan kepada jiwa kami ketaqwaannya, bersihkanlah jiwa kami dan Engkaulah yang mampu membersihkan dengan sebaik-baiknya. Engkaulah pelindung jiwa dan Engkaulah pemiliknya. [HR. Muslim]



Baca Doa Pengembalian Nafs (3×)

رَبَّنَا أَرْسِلْ إِلَيْنَا أَنْفُسَنَا وَاحْفَظْهَا بِمَا تَحْفَظُ بِهٖ عِبَادَكَ ٱلصَّالِحِيْنَ...

Robbanaa arsil ilainaa anfusanaa wahfazh-haa bimaa tahfazhu bihii 'ibaadaKash shoolihiin..

Ya ALLaah, kirimkanlah kembali kepada kami jiwa-jiwa kami itu dan jagalah dia (jiwa-jiwa itu) sebagaimana Engkau menjaga hamba-hambaMu yang shalih.



Panggil Nafs dengan nama ALLaah..

بسم الله الرحمن الرحيم

يَا أَيَّتُهَا النَّفْسُ ... إِرْجِعِيْ ..!

يَا أَيَّتُهَا النَّفْسُ ... إِرْجِعِيْ ..!

يَا أَيَّتُهَا النَّفْسُ ... إِرْجِعِيْ ..!


بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ

Yaa ayyatuhan nafs.. irji'iy.. (3×)

"Wahai nafs, kembalilah (ke tempatnya)"


Baca Quran Surat Yusuf (12): 83 beberapa kali,

A'uudzu biLLaahi minasy syaithaanir rajiim

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ

عَسَى اللَّهُ أَنْ يَأْتِيَنِى بِهِمْ جَمِيعًا  ۚ  إِنَّهُۥ هُوَ الْعَلِيمُ الْحَكِيمُ

'asallohu ay ya`tiyanii bihim jamii'aa, innahuu huwal-'aliimul-hakiim

"Mudah-mudahan Allah mendatangkan mereka semuanya kepadaku. Sungguh, Dialah Yang Maha Mengetahui, Maha Bijaksana."


Baca Quran Surat Al-Baqoroh (2): 260 beberapa kali,

A'uudzu biLLaahi minasy syaithaanir rajiim

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ

ثُمَّ ادْعُهُنَّ يَأْتِينَكَ سَعْيًا  ۚ  وَاعْلَمْ أَنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ

tsummad'uhunna ya`tiinaka sa'yaa, wa'lam annaLLooha 'aziizun hakiim

"kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera. Ketahuilah bahwa Allah Maha Perkasa, Maha Bijaksana."


Baca Quran Surat Al-Baqoroh (2): 148 beberapa kali

A'uudzu biLLaahi minasy syaithaanir rajiim

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ

أَيْنَ مَا تَكُونُوا يَأْتِ بِكُمُ اللَّهُ جَمِيعًا ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

Ainamaa takuunuu ya`ti bikumuLLaahu jamii'aa, innaLLaaha 'alaa kulli syai-in qodiir

Di mana saja kalian berada pasti ALLaah akan mengumpulkan kalian semua. Sesungguhnya ALLaah Maha Kuasa atas segala sesuatu. 


Kemudian Doa,

اللَّهُمَّ إِنَّا نَعُوذُ بِكَ مِنْ الْهَمِّ وَالْحَزَنِ ، وَنََعُوذُ بِكَ مِنْ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَنَعُوذُ بِكَ مِنْ الْجُبْنِ والْبُخْلِ ، وَنَعُوذُ بِكَ مِنْ غَلَبَةِ الدَّيْنِ وَقَهْرِ الرِّجَالِ

ALLoohumma innaa na'uudzubika minal hammi wal hazani wa na'uudzubika minal 'ajzi walkasali wa na'uudzubika minal jubni wal bukhli wa na'uudzu bika min gholabatid daiyni waqohrir rijaali

“Ya ALLaah kami berlindung kepada-Mu dari kegelisahan dan kesusahan, dan kami berlindung pada-Mu dari kelemahan dan sifat malas, dan kami berlindung kepada-Mu dari sifat kikir dan pengecut, dan aku berlindung pada-Mu dari hutang yang tak mampu ditanggung serta kesewenangan orang.”


Doa Kesembuhan:

ُ اللَّهُمَّ رَبَّ النَّاسِ أَذْهِبْ الْبَاسَ اشْفِِ وَأَنْتَ الشَّافِي لَا شِفَاءَ إِلَّا شِفَاؤُكَ شِفَاءً لَا يُغَادِرُ سَقَمًا

ALLaahumma Robban naasi adzhibil ba`sa isyfi wa antas syaafi laa syifaa-a illa syifaa-uka syifaa-an laa yughaadiru saqomaa

Ya ALLaah Rabb manusia, dzat yang menghilangkan rasa sakit, sembuhkanlah sesungguhnya Engkau Dzat yang Maha menyembuhkan, tidak ada kesembuhan melainkan dari kesembuhan-Mu, yaitu kesembuhan yang tidak menyisakan sakit lainnya.

Akhiri dengan Hamdalah dan sholawat

Sering Diperkosa Makhluq Ghaib

Sunday, July 14, 2019

Sering Diperkosa Makhluq Gha'ib
===========================
Ini kisah malang dari seorang wanita muda berjilbab. Hanya dalam waktu yang singkat, ia harus dicerai suaminya.
Ada suatu keganjilan saat malam pertama yang ia jalani. Malam itu terjadi hal aneh diluar kesadarannya. Saat ia berniat untuk menyerahkan tubuhnya kepada suaminya yang sah, sungguh aneh, tiba-tiba ia tak mau didekati dan disentuh. Ada perasaan jijik, hingga tak mau untuk melakukan sesuatu yang lazim dilakukan oleh pasutri.
Perasaan jijik tersebut berlangsung selama sebulan. Sang suami tentu saja membatin. Namun ia tak pernah peduli. Bahkan ia selalu minta untuk diceraikan. Walhasil, suaminyapun tak sabar, hingga suatu waktu akhirnya merekapun bercerai, tanpa meninggalkan indahnya kenangan bercinta. Ehm!!!
Ada suatu rahasia yang ia ungkapkan sebelum ia menikah. Banyak orang yang akan meminang dirinya, namun tanpa alasan yang jelas, para peminang itu selalu berpaling sebelum terjadinya aqad nikah. Selain itu ada keganjilan yang selama ini ia tutupi. Keganjilan apa yang ia maksud???
Menurutnya, saat ia tidur sering sekali didatangi bayangan dalam bentuk seorang lelaki yang sudah dikenalnya, dan yang tak dikenalnya. Makhluq-makhluq itu sering memaksa dirinya untuk memegang-megang dadanya. Sekalipun ia berusaha menolaknya, namun mereka terus memburunya hingga berhasil menggaulinya. Setelah itu, ia menggigil dalam keadaan takut dan sedih. Celakanya, makhluk tersebut selalu datang tiap malam.
Saat ia mencoba di ruqyah terjadilah suatu dialog. Si jin cabul mengklaim bahwa ia adalah suami wanita malang tersebut. Pengakuan itu jelas dusta. Lalu si jin pun di kasih nasehat tentang pelanggaran yang sering ia lakukan, dan juga disuruh untuk keluar dengan baik baik. Namun si jin tetap berdalih, bahwa wanita itu adalah istrinya, dan jika ia keluar meninggalkannya, ia takut kalau wanita tersebut jatuh ketangan orang lain.
Mentok dengan nasihat yang halus, akhirnya sijin tersebut digertak dengan suara yang keras: " Kau akan dibakar dengan idzin Allah!" Menakjubkan, ahirnya ia takut juga. Namun ia minta tangguh satu minggu, untuk memberi pengertian terhadap wanita malang tersebut. Jika wanita itu menolak saat didatangi, maka si jin akan keluar dan takan menggangu lagi. Dan jika si wanita itu tak menolaknya, maka si jin pun akan terus bertahan.
Waktu seminggu sudah lewat. Proses ruqyahpun kembali dilakukan. Dan si jin konsekwen bahwa ia siap meninggalkan wanita yang telah lama diperkosanya. Setelah itu, kehidupannya menjadi normal. Tak ada lagi malam malam yang menakutkan. Biidznillah, dua bulan setelah diruqyah , wanita tersebut telah kembali menikah, dan bisa merasakan nikmatnya sentuhan suami.
Ikhwan dan akhwat Fillah. Kisah nyata diatas telah diceritakan Syaikh Muhammad Ash Shayyim seorang Ulama Al Azhar. Namun demikian, kisah tersebut persis dengan kisah pasienku yang akan kukisahkan.
Pasienku ini seorang gadis berumur 42 Tahun. Sekalipun Begitu, parasnya sungguh masih terlihat cantik. Tapi mengapa sudah setua itu ia masih sendirian?
Menurut penjelasannya, itu bermula pada saat pacarnya sukses meraih gelar bergengsi di London. Dengan modal kesuksesannya itu, ia mengutarakan maksudnya untuk melamar dirinya.
Bukan berarti tak mau menerima, namun karena si pasien merasa belum dewasa dan masih sekolah, ditolaknya lamaran tersebut dengan cara halus. Sang pacar tentu saja kecewa. Sekalipun begitu, ia tetap membujuknya. Akan tetapi bujukan bujukannya tetap tak menuaikan hasil. Hingga suatu waktu, saat bujukannya kembali ditolak, kesabarannyapun jebol. Dengan wajah memerah karena amarah, keluarlah sumpah serapah dan ancaman akan membikin dirinya susah, dan " plak " iapun menampar pipi mulusnya.
Beberapa bulan setelah kejadian tersebut tadi, perusahaan dealer ayahnya tiba tiba sepi, kemudian hancur. Dilain fihak, sudah puluhan lelaki yang datang padanya, tapi selalu memutuskan hubungan dengan alasan yang tak logis. Dan yang aneh lagi, kini ia sering merasakan bisikan bisikan kotor, cabul dan kasar yg mengganggu dirinya. Hampir tiap malam ia mimpi senggama hingga orgasme. Semenjak sering mimpi itu, hilanglah hasrat dan ketertarikannya terhadap lelaki. Sihir penghalang jodoh, gumamku.
Pada saat diruqyah, ternyata ia merasakan kelaminnya gatal dan linu. Selain itu, iapun merasakan pundak dan kepala berat dan sakit. Namun sayangnya, sekalipun ia telah muntah berkali kali, tapi si jin perasuknya tetap membisu dan tak mau untuk diajak dialog.
Sudah lima kali ia kuruqyah hingga gangguan yang kerap mengganggu dirinyapun akhirnya lenyap. Namun sayang aku tak bisa mengontrol perkembangannya, mengingat nomor wa nya sudah tak aktif lagi. Dan ini telah menjadi kecenderungan rata rata pasien, mereka hanya mau komunikasi saat butuh, dan setelah merasa sembuh, lenyap tanpa kabar berita.
Padahal pembinaan keilmuan pasca sembuh itu tak kalah pentingnya.
Begitulah kisah ini ku paparkan tiada lain supaya kita berhati hati dalam hidup ini. Sekalipun jaman ini disebut dengan jaman rasional, tapi nyatanya, tak sedikit orang, termasuk orang yang telah menimba pendidikan barat, tapi menggunakan cara cara yang irrasional ( Pedukunan) saat menghadapi suatu persoalan .
Telah menjadi taqdir kita, bahwa syetan jin dan kekasihnya yang bernama dukun adalah musuh bagi kita kaum yang beriman. Untuk itu kita harus selalu meningkatkan taqorub Illallah, hingga kita akan selalu mendaptakan perlindungan- Nya.
Wallahu alam,
semoga bermanfaat.
✍🏻Abah Roqi

Kisah Wanita yang Disetubuhi Jin dan Terapinya

WANITA YANG DI SETUBUHI JIN

Catatanku :
29 Oktober 2018 (18 Shaffar 1440 H).
Dan terjadi lagi untuk kesekian kali. Kejadian ini paling sering terjadi pada kehidupan manusia. Wanita yang di setubuhi dan bersetubuh dengan jin.
Saat sore hari, aku mengunjungi seorang temanku, rumahnya berada di gang kecil. Akupun berjalan kaki menuju ke gang arah rumahnya. Di gang tersebut, kiri kanannya adalah rumah warga. Saat berada di gang, di salah satu rumah warga, terdengar suara rintihan dan desahan wanita yang berasal dari ventilasi kamar mandi yang terletak di belakang rumah tersebut, tepat di gang yang ku lewati.
Aku hanya mengacuhkannya. Namun tiba tiba langkahku terhenti karena samar aku mendengar ada suara desahan lainnya yang tidak mirip suara manusia. Ku dengarkan dengan seksama, dan ku yakin bukan suara manusia. Ku pikir ada sesuatu yang aneh di dalamnya.
Lalu aku ke depan rumah tersebut, ku ucapkan salam, tidak ada yang menjawab. Setelah beberapa kali, ada seorang ibu datang dari rumah sebelahnya dan menanyakanku. "Cari siapa mas ?" Kata ibu itu. "Gak cari siapa-siapa bu." Jawabku. "Hanya saja, saya mendengar suara yang aneh dan tidak biasa dari ruangan di belakang rumah." Lanjutku. Ibu itu berkata, "oh mungkin itu anak saya lagi di kamar mandi, tadi abis pulang kuliah." "Ooh begitu." Kataku. "tapi suaranya seperti orang sedang melakukan sesuatu." Kataku melanjutkan." "Seperti apa ?" Tanya ibu itu. Lalu ku jelaskan. Dan setelah berbicara dan ku yakinkan, aku bersama ibu itu menuju ke gang samping rumahnya.
Iapun mendengarkan suara yang berasal dari dalam kamar mandi tersebut. Dan ia heran, karena mendengar suara desahan dan rintihan seperti orang yang melakukan 'hubungan'. Dengan tergesa, ia kembali ke depan rumah dan masuk ke dalam rumahnya. Lalu menuju ke kamar mandi. Aku tidak ikut masuk. Terdengar suara pintu seperti di dobrak, dan suara teriakan si ibu dan juga suara kaget anaknya. Si ibu terdengar sangat marah, memarahi anaknya yang sempat ku dengar perkataan si ibu kepada anaknya, "ngapain kamu ngobok ngobok punyamu sendiri !" Gilakah sudah kamu !" Kata ibu itu dengan nada marah. Ku dengar pula suara sayup lainnya, "ana 'ukrih ruyatak", " 'ana 'ukrih ruyatak" (aku benci melihatmu). "sawf 'ajealuk bayisana" (aku akan membuatmu celaka). Aku diam saja. Agak beberapa lama setelah marah marah, si ibu keluar menemuiku.
"Iya mas, bener kata masnya. Anak saya melakukan hal yang gak baik, yang aneh, gila menurut saya." Kata ibu itu. Dan ku jawab, "iya bu, saya sudah menduga. Tapi tolong jangan marahi anak ibu." Kenapa emang ?" Tanyanya. "Karena itu bukan kemauan dia, bu."kataku. "Ada hal yang membuat dia melakukannya.' lanjutku. "Maksudnya ?" Tanya ibu itu lagi. "Saya akan jelaskan, tapi jangan marahi anaknya ibu. Dan minta tolong bicarakan baik-baik." Kalo bisa, panggil anaknya ibu, saya jelaskan." Lalu ibu itu memanggil anaknya. Dan kami duduk di teras rumah. Setelah sedikit berbicara, lalu ku jelaskan. Karena anak ibu itu juga sudah dewasa, agar ia juga mengerti.
"Itu adalah ulah jin akwariya zawal. Jin itu menyukai wanita tertentu dan bisa mengajak wanita itu melakukan persetubuhan." Jelasku. Ibu dan anaknya terkejut. Lalu ku lanjutkan, "bukan hanya wanita yang belum menikah, tapi juga wanita yang sudah menikah, bahkan bisa ikut dalam persetubuhan yang di lakukan oleh suami istri, yang tidak berdoa atau tidak menyebut asma Allah saat melakukannya." "Apalagi jika seorang istri sedang haid, lalu melakukan persetubuhan dengan suaminya, maka bisa jadi jika hamil, akan lahir al mukhanats, yaitu anak jin". (Ibn Abbas berkata, "Apabila seorang laki-laki mencampuri istrinya ketika sedang haid, maka setan mendahuluinya. Ketika dia hamil dan melahirkan, maka yang lahir adalah al-mukhannats, yaitu anak-anak jin.” : Ath-Tharthusi, kitab Tahrim AI-Fawakhisy).
Bertambah kaget dan terkejut ibu dan anaknya itu. Dan ku lanjutkan lagi, "ia juga bisa menyetubuhi lagi seorang istri yang sehabis melakukan dengan suaminya, lalu langsung tidur tanpa berwudhu terlebih dahulu." "Saya gak ngerti mas, susah akal saya nerimanya."
Kata ibu itu.
Ku jelaskan lebih lanjut. "Jadi gini bu, jin akwariya zawal itu, menyukai wanita yang tidur terlentang, terkangkang, menggunakan pakaian minim atau seksi, apalagi tidak berpakaian. Juga tidur dengan tapak tangan terbuka, atau juga tidur di ruang tamu, mereka bernafsu melihatnya. Terlebih jika tidur gak membaca doa." Kataku. "Wih, ngeri juga ya." Katanya. "Kok mas bisa tau." Kata ibu itu lagi. "Ini sudah yang kesekian kali terjadi, bu. Sangat sering terjadi." "Apalagi jika jin tersebut sudah menetap di tubuh, terutama pada kemaluan wanita yang di sukainya, maka wanita itu akan merasa agak gatal di kemaluannya, lalu timbul rasa nafsu yang tinggi untuk melakukannya. Biasanya wanita itu jadi bernafsu tinggi." Kataku. "Kemudian, jika tidak berani melakukan dengan orang, maka ia akan melakukannya sendiri (masturbasi)." Lanjutku.
"Iya, kayak anak saya tadi, maka pake di kamera segala, buat apa coba. Gila nggak itu." Kata ibu itu geram. Anaknya hanya tertunduk. Aku hanya tersenyum dan berkata, "itu bukan sepenuhnya kesalahan anak ibu. Mbaknya juga gak usah merasa malu dan bersalah." "Jin akwariya zawal itu gak susah menghindari atau menghalaunya." "Kayak apa mas jin itu mengajak melakukan itu ?" Tanya ibu itu.
"Biasanya, pada awalnya, dia masuk melalui mimpi. Dalam mimpi itu, dia berwujud menjadi orang yang di kenal ataupun gak di kenal, lalu mengajak wanita itu untuk melakukan hubungan itu. Dan dalam mimpi, terasa melakukannya, bahkan bisa merasa nikmat. Dan biasanya, bangun pagi, badan malah terasa lelah." "Jika sudah beberapa kali, maka ia akan menjadi suka bahkan cinta dan akhirnya menetap pada kemaluan wanita yang di sukainya itu. Baik pada miss V nya ataupun payudaranya. Biasanya paling sering pada miss V nya." "Bahkan bisa jadi, ia sudah mengajak wanita itu menikah dengannya tanpa di sadari." Jelasku.
"Astaghfirullaah, ngerinya ya." Kata ibu itu. "Terus, kalo wanita yang sudah menikah gimana ?" Lanjutnya. "Ya sama aja bu, jika suaminya gak ada, bisa melakukan sendiri juga (masturbasi). Padahal wanita yang masturbasi itu tak sadar, saat masturbasi itu, jin tersebut sedang menyetubuhinya atau sedang bersetubuh dengan jin itu. Jika melakukan dengan suami, ia bisa ikut melakukan hubungan itu, dan bisa pula ia menguarkan maninya bersama suaminya itu, sehingga rusaklah mani si suaminya, bahkan bisa melanjutkannya dengan si istri setelah semuanya tertidur." "Jika nuthfahnya banyak, maka bisa menyebabkan istri tidak bisa hamil atau keguguran saat hamil kecil, biasanya hamil anggur, kata orang." "Karena itu, saat berhubungan, hendaknya menyebut asma Allah atau membaca doa." Jelasku menambahkan.
Rasulullah saw. bersabda, ”Sekiranya salah seorang di antara kamu bermaksud mendatangi (mencampuri) isterinya, maka hendaknya dia berdoa,
بِاسْمِ اللَّهِ ، اللَّهُمَّ جَنِّبْنَا الشَّيْطَانَ ، وَجَنِّبِ الشَّيْطَانَ مَا رَزَقْتَنَا
"Bismillah, allahumma jannibnasy-syaithaana wa jannibisy-syaithaana maa razaqtanaa."
"Nuthfah itu apa mas ?" Tanyanya. "Nuthfah itu mani atau sperma." Jawabku. "Terus tadi kata masnya, bisa melahirkan anak jin ?" Tanyanya. Lalu ku jawab, "Ya, memang benar. Mencampuri wanita haid kadang-kadang bisa melahirkan mukhannats (Hadits ini diriwayatkan oleh Al Hafizh Ibn Jarir Ath Thabari dari Ibn Abbas). Nuthfah-nya rusak, bahkan bisa membuat laki-laki dan perempuan itu menderita penyakit.” "itu sudah kehendak Allah. Allah sudah melarang untuk mencampuri istri yang sedang haid. Barangsiapa melakukan itu, dialah yang bertanggung jawab terhadap akibatnya, dan lebih dari itu dia pulalah yang akan menerima akibatnya jika dari hubungan tersebut lahir mukhannats. Rasanya, itu adalah balasan yang setimpal belaka.”
(“Mereka bertanya kepadamu tentang haid. Katakanlah, 'Haid itu adalah suatu kotoran’.Oleh karena itu hendaklah engkau menjauhkan diri dari wanita di waktu haid, dan janganlah kamu mendekati mereka, sampai mereka suci. Apabila mereka telah suci, maka campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu” (QS. A-Baqarah: 222)) (sabda Nabi shallallahu “alaihiwasallam, “Lakukanlah sega
la sesuatu terhadap istrimu kecuali 'jima (di kemaluannya) ; shahih ibnu majah no 257, Muslim I:246 no 302).
"Jadi anak saya harus gimana mas ?" Kata ibu itu. Lalu ku minta anaknya untuk mandi wajib, dan melaksanakan shalat taubat 2 rakaat, lanjut shalat hajat 2 rakaat dengan membaca doa untuk memohon agar di hindarkan dari setan dan perbuatan dzalim. Kamipun masuk ke dalam rumah di ruang keluarga. Lalu ku pakai sarung tanganku karena aku dlm keadaan wudhu, anaknya ku minta berbaring dan ku bacakan beberapa surat, hanya alfatihah, albaqarah ayat 1-5, 255 dan 285-286, lalu ku bacakan al mu'awwidzatain (surat al falaq dan an naas), ku tiupkan ke perut anaknya sambil ku usapkan perlahan, ku ulang beberapa kali. Jin akwariya zawal itupun keluar dr tubuhnya, karena anaknya berteriak, "aku menyerah, aku menyerah, aku keluar." Itu adalah suara jin tsb namun melalui anaknya si ibu. Setelahnya, ku minta ia membaca ikrar pemutus hubungan dengan jin (karena ia disukai dan atau di setubuhi jin) seperti berikut :
MENGACUNGKAN 1 JARI TELUNJUK KELANGIT.
Baca ta'awwudz :
أَعُوذُ بِاللَّهِ السَّمِيعِ الْعَلِيمِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ مِنْ هَمْزِهِ، وَنَفْخِهِ، وَنَفْثِهِ
"a’uudzubillaahis samii’il ‘aliimi minas syaithaanir rajiim min hamzihi wa nafkhihi wa naftsihi"
Baca shalawat nabi 3 kali yaitu :
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ، اللَّهُمَّ بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ
(Allohumma Sholli ‘Alaa Muhammadi Kamaa Shollaita ‘Alaa aali Ibroohiim innaka Hamiidun Majiid. Allohumma Baarik ‘Alaa Muhammadin Kamaa Baarokta ‘Alaa aali Ibroohiim innaka Hamiidun Majiid).
Lalu ucapkan dengan tegas !
" IKRAR PEMUTUS HUBUNGAN"
YA ALLAH, BAHWA DIRI SAYA DENGAN INI MENYATAKAN BAHWA SAYA MEMUTUS HUBUNGAN LAHIR BATHIN DENGAN JIN YANG MENYUKAI SAYA SECARA SEMPURNA.
JIKA JIWA SAYA PERNAH TANPA SADAR DINIKAHKAN SECARA GHOIB DENGAN SEGOLONGAN JIN DENGAN INI SAYA MENGIKRARKAN MENOLAK PERNIKAHAN ITU.
YA ALLAH JADIKANLAH WAJAH DAN TUBUH SAYA AMAT JELEK DIMATA JIN ITU, JADIKANLAH TUBUH SAYA MENJADI AMAT PANAS UNTUK DISENTUH OLEH JIN MANAPUN JUGA. DENGAN IZINMU YA ALLAH, TERLEPAS SEMUA HIJAB DAN BUHUL SIHIR YANG ADA TUBUH FISIK DAN JIWAKU.
AAMIIN YA ALLAH.
Ucapkan sampai 3 kali lalu dekatkan kedua telapak tangan kemulut dan baca surat Alfatihah, ayat kursi, al ikhlas, al falaq dan an naas 3 kali, setiap selesai 1 surat dihembuskan ke kedua telapak tangan lalu usapkan keseluruh tubuh dimulai dari kepala 3 kali usapan. Leher, dada, perut, tangan kanan, tangan kiri, kaki kanan dan kiri sebanyak 3 kali.
Lalu ambil air 1 gelas dekatkan gelas kemulut. bacakan surat alfatihah, ayat kursi, al ikhlas, al falaq dan an naas sebanyak 3 kali, setiap selesai satu surat, tiupkan kedalam air lalu minum baca bismillah pake tangan kanan dan lakukan rutin untuk minuman sehari hari.
(Cara tersebut bisa juga di coba bagi para jomblo akut yg tidak bisa menikah, hehe).
Lalu ku berikan tata cara untuk meruqyah rumahnya agar terlindungi dari jin setan. Serta ku berikan beberapa wirid dzikir untuk mereka amalkan agar selalu dalam keselamatan dan perlindungan Allah. Membaca surat al baqarah di rumahnya (bisa di cicil). Tak lupa ku ingatkan agar berwudhu sebelum tidur dan membaca doa, dan ku berikan bacaan doanya. Demikian juga ku ingatkan untuk ibunya.
Setelah selesai, akupun pamit karena mau ke rumah temanku.
“Janganlah jadikan rumah kalian seperti kuburan karena setan itu lari dari rumah yang didalamnya dibacakan surat Al Baqarah.” (HR. Muslim no. 1860)
“Jadikanlah rumah kalian sebagai tempat shalat kalian, jangan jadikan ia sebagai kuburan” (HR. Al Bukhari no. 432, 1187, Muslim no. 777)
“Shalat yang afdhal bagi seseorang adalah di rumahnya, kecuali shalat-shalat wajib” (HR. Al Bukhari no. 7290)

Ruqya Herbs and Medicines

Saturday, July 13, 2019

Ruqya Herbs & Medicine:

Shaykh Ibn ‘Uthaymeen (Rahimahullah), said in his Fataawa Islamiyyah, 4/465, 466
“...there is no contradiction between using permissible physical medicines as prescribed by doctors and using spiritual medicines such as ruqyah and seeking refuge with Allaah and other du’aa’s that are proven in sound reports, the two may be combined, as the Prophet SAWS (peace and blessings of Allaah be upon him) did. It was proven that he used both kinds of treatment, and he said, “Strive to pursue that which will benefit you and seek refuge with Allaah, and do not feel helpless.” And he said: “Seek treatment, O slaves of Allaah, but do not seek treatment with things which are haraam.” (End Quote)
The uses of different herbs or essential oils in the field of Ruqya are effective and very important factors that can help in speedy healing and recovery by Allah's permission. There are some herbs which are used by those who specialise in Ruqya. Among the herbs that are disliked by demons or Jinns are:
1.- Asafoetida: - also known in Arabic as Al-Haltit or Hing in India which is effective in disabling or eliminating certain sihr/ magic and also very effective against certain Jinns (The Obsessive Lustful Jinn Aashiq). It is used and applied as an oil or boiling a small amount with a cup of water and given to the patient to drink during the Ruqya or after & used in other ways to eat and also can be used as massage oil or as a rub for patients. Also can be grounded and be mixed with black seed and honey that Ruqya is read upon.
2.- Rue - Ruta graveolens: - commonly known as Rue, common rue or herb-of-grace or sudhab in Arabic. It is used as a small amount to drink daily and to take a bath with or mixing the oil with olive oil to rub on body. Rue oil is known to be effective and shown positive results in the calming or prevention of epliptic tremors/fits caused by Jinn.
3.- Peppermint essential oil: - It is very effective when the Jinn causes headaches or pain in certain parts of body. Mix a few drops of the peppermint oil with olive oil and after taking the Ruqya bath massage your head and massage all over your body before reading Ruqya for oneself.
4.- Sidr, lotus, Jujube leaves: - known in Arabic as Sidr. Take a bath daily with this mixture of at least 7 leaves helps to disable and destroy the witchcraft. It can be used to drink along with Senna tea to flush the eaten sorcery out of system as it penetrates nerves. The Sidr oil can be used as a massage oil and left on body over night mixed with other oils to eliminate and destroy sihr/magic.
5.- Senna leaves or tea: - It is boiled and mixed with honey and Ruqya water to flush the sorcery out of system.
6.- Black or white Musk: - Depending on which type of Jinn, mainly used as a remedy as an oil rub on the body mixed with olive oil to prevent the harm from the obsessive lustful jinn that rapes during sleep. Also helps in relieving bodily muscular pains aches.
7.- Indian costus: - Known also as Al Qistal Hindi, used for many purposes such as drinking with honey, nose drops for the Jinn in brain, etc.
8.- Black seed: - It is used in many ways such as drinking, eating, mixing it with honey and olive oil, burning and fumigation etc.
9.- Camphor leaves: - It is mixed with water in the blender while reciting Al faitha, Ayatul kursi, Ikhlas, Falaq and An Nas and then lightly spittle in it then taken a 7 day bath to cure Erectile dysfunction resulting from sihr or sorcery.
10.- Dragons blood & frankincense: - Known to be an effective remedy in healing the Evil Eye & Envy. Used as an oil or cream or a bath scrub & to prevent harm from Shaytaan.
11.- Sea/Rock/Mountain Salt, citric acid, apple cider viniger and dettol a cupful of each with 7 sidr leaves or a teaspoon full of sidr powder all mixed together in a bath tub and used as Ruqya bath soak for 20/30mins helps and by Allah's permission cures sihr and relieves aches and pains caused by the effects of sihr, ayn and effects the Jinn also.
12.- Honey: - Healing and cure for stomach abdominal issues and head ailments and various other illnesses.
13.- Coconut oil: - Relief for skin ailments.
The above are just some/few remedies that have been tried and tested and known to be effective in preventing evil harms from jinn and speeding the healing process. However certain remedies may not work for certain individuals and certain cases.
And Allah alone grants cure...
Allah knows best.

11 Fatwa tentang Jin

Monday, July 8, 2019

1. Jin Dapat Memasuki Tubuh Manusia dan Menyetubuhinya

Apakah benar bahwa jin bisa masuk dalam tubuh manusia? Dan apakah mungkin jin menyetubuhi manusia?
Jawab:
Sebagian jin bisa merubah wujudnya kepada manusia dalam wujud wanita kemudian manusia menyetubuhinya. Demikian pula jin dapat merubah wujud menjadi seorang pria dan menyetubuhi wanita dari manusia, sebagaimana laki-laki menyetubuhi wanita. Solusi atas hal itu ialah membentengi diri dari mereka, baik laki-laki maupun perempuan, dengan doa-doa dan wirid-wirid yang ma’tsur, membaca ayat-ayat yang mencakup pemeliharaan dan penjagaan dari mereka dengan seizin Allah.
Fakta menunjukkan bahwa jin merasuki wanita manusia dan ruhnya mendominasi ruh wanita ini, sedangkan jin perempuan merasuki pria manusia dan ruhnya mendominasi ruh pria ini, sehingga ketika dipukul maka ia tidak merasakan pukulan tersebut kecuali jin yang merasuki itu. Ketika jin itu keluar dan orang tersebut ditanya, maka ia tidak ingat apa yang telah terjadi padanya, apa yang dikatakan kepadanya atau ditanyakan kepadanya, tidak merasakan pukulan dan rasa sakit.
Ada dari kalangan pembaca Al-Qur’an yang membunuh jin yang merasuki manusia dengan bacaan Al-Qur’an atau obat-obatan. Mereka mengetahui tempat bersarangnya jin ini, dan ini dikenal di kalangan ahli ruqyah yang masyhur dengan pengobatan akibat gangguan jin dan sejenisnya.
Sumber: Fatwa-Fatwa Terkini Jilid 3, Darul Haq Cetakan VI 2011

2. Jin Tidak Mampu Merubah Wujud Menjadi Serigala

Banyak orang meyakini bahwa jin tidak mampu merubah wujud menjadi serigala dan mereka takut dengan baunya, dan bahwa serigala menguasai mereka lalu memburu mereka ketika menghadapi mereka. Karena itu, banyak orang sengaja mencari sesuatu dari fosil serigala seperti kulit, taring atau bulunya dan memeliharanya, untuk menjauhkan jin. Apakah keyakinan ini benar, dan apakah hukum kalangan yang melakukan demikian?
Jawab:
Demikianlah yang kita dengar dari banyak orang dan itu mungkin. Seseorang yang saya percaya pernah bercerita kepadaku bahwa seorang wanita mendapat gangguan jin. Jin yang mengganggunya ini kadangkala keluar dan berbicara kepadanya, tapi dia tidak melihatnya. Jin ini duduk di pangkuannya, dan wanita ini merasakan kehadirannya. Suatu kali ia berada di padang yang luas di dekat kambing-kambingnya, tiba-tiba keluarlah seekor serigala yang melintas, maka jin ini melompat dari pangkuannya. Ia melihat serigala mengejarnya dan melihatnya berdiri di suatu tempat. Setelah serigala pergi, ia pergi ke tempat serigala tadi dan melihat setetes darah. Setelah itu, ia kehilangan jin tersebut, dan terbukti bahwa jin tersebut telah dimakan serigala. Dan, terdapat kisah-kisah lainnya. Jadi, tidak ada halangan bila Allah memberikan kepada serigala penciuman yang kuat untuk jenis jin atau penglihatan yang tajam untuk melihatnya, meskipun manusia tidak melihatnya. Mungkin karena itu mereka tidak merubah wujud menjadi serigala dan takut dengan baunya. Itu bukan mustahil.
Adapun menjaga diri dengan kulit serigala, taringnya atau rambutnya, dan meyakini bahwa itu dapat mengusir dari tempat itu, maka saya tidak mengetahui hal itu dan saya tidak menduganya sebagai kebenaran. Bahkan saya takut hal itu membuat orang-orang yang bodoh meyakini taring itu dan sejenisnya serta benda tersebut dapat memelihara dirinya. Sebagaimana mereka meyakini tentang tamimah dan jimat (yang ini haram dan termasuk kesyirikan, ed). Wallahu a’lam.
Sumber: Fatwa-Fatwa Terkini Jilid 3, Darul Haq Cetakan VI 2011

3. Menundukan Jin supaya Masuk dalam Tubuh Manusia dan Tidak Keluar Kecuali dengan Syarat-Syarat Tertentu Adalah Perkara yang Sudah Diketahui

Apakah mungkin menundukkan jin dan memasukkannya dalam tubuh manusia, dan tidak keluar kecuali dengan memenuhi syarat-syarat yang ditentukan oleh penyihir?
Jawab:
Sudah terkenal bahwa penyihir melakukan amalan-amalan setan, guna menundukkan sejumlah jin untuk mematuhinya dan memberi kuasa kepada mereka atas siapa hendak dicelakakannya. Buktinya, kebanyakan dari mereka berbicara ketika dibacakan Al-Qur’an dan disiksa, mengakui bahwa mereka disihir oleh si fulan, dan mereka tidak dapat keluar kecuali mereka diberi izin. Kebanyakan dari mereka tetap berada dalam tubuh manusia hingga mati karena ruqyah, atau pembaca membunuh mereka dengan pukulan atau obat-obatan, dan mereka tetap tidak keluar.
Mereka beralasan bahwa penyihir ini telah menyihir mereka dan menyuruh mereka merasuki orang ini, dan bahwa ratusan jin tunduk di bawah sihir mereka. Setiap kali salah seorang dari mereka mati, maka yang lainnya menggantikan kedudukannya. Atas hal ini maka penyihir mendekatkan diri kepada mereka, menyembelih sembelihan untuk mereka, atau melakukan amalan-amalan setan sehingga mereka tunduk kepadanya dan mematuhinya. Jika penyihir ini mati, maka aktifitasnya berhenti. Oleh karenanya, jika penyihir ini diketahui dan sihirnya terbukti, maka ia dibunuh, berdasarkan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
“Hukuman bagi penyihir ialah tebasan dengan pedang.” (HR. At-Tirmidzi dalam kitab al-Hudud, no. 1460)
Wallahu a’lam
Sumber: Fatwa-Fatwa Terkini Jilid 3, Darul Haq Cetakan VI 2011

4. Orang yang Mengobati Tidak Boleh Menggunakan Jin Muslim Untuk Mengetahui Penyakit

Apakah orang yang mengobati boleh menggunakan jin muslim untuk mengetahui apakah seseorang terkena gangguan jin atau selainnya?
Jawab:
Saya tidak sependapat.
Karena biasanya, jin hanyalah membantu manusia jika manusia menaatinya.
Dan, ketaatan ini pasti mencakup perbuatan yang diharamkan atau melakukan dosa. Sebab, jin pada umumnya tidak merintangi manusia kecuali bila manusia merintangi mereka, atau mereka dari setan. Kemudian sebagian ikhwan yang shalih menyebutkan bahwa jin muslim adakalanya berbincang-bincang dengan mereka dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. Kita tidak menuduh sebagian ikhwan tersebut bahwa mereka melakukan perbuatan syirik atau sihir. Jika ini terbukti, maka tidak ada larangan untuk bertanya kepada mereka, tapi tidak harus mempercayai mereka dalam segala apa yang mereka ucapkan. Wallahu a’lam.
Sumber: Fatwa-Fatwa Terkini Jilid 3, Darul Haq Cetakan VI 2011

5. Ucapan Ini Tidak Benar

Ada ucapan yang populer di tengah-tengah manusia dari sebagian kabilah yang mempunyai firasat dan kemampuan untuk menemukan jejak dan mengetahui anggotanya. Konon, hal itu karena salah seorang nenek moyang mereka telah menikah dengan jin. Inilah sebabnya mereka mendapatkan kemampuan ini; lalu sejauh mana kebenaran hal itu?
Jawab:
Ini tidak benar, dan saya tidak pernah tahu bahwa manusia dilahirkan oleh perkawinan antara manusia dan jin. Karena jin tidak mempunyai jasad dan hanya memiliki ruh, meskipun mereka mampu merubah wujud dalam berbagai bentuk. Adapun mereka yang mengetahui jejak dan sejenisnya maka mereka adalah ahli firasat dan kekuatan kecerdasan, pengetahuan, kepandaian dan pengalaman. Allah telah membuat perbedaan-perbedaan antara jejak-jejak dan tempat berpijaknya kaki, sebagaimana membuat perbedaan-perbedaan yang nyata di antara manusia dalam hal tinggi, pendek, hitam, putih, kecil, dan besar. Anda melihat 100 ribu manusia, maka anda tidak melihat pada mereka dua orang pun yang serupa dalam segala sifat. Inilah penyebab yang membedakan mereka dengan manusia lainnya, dan mereka mengetahui jejak-jejak dan sejenisnya. Wallahu a’lam.
Fatwa Syaikh Abdullah al-Jibrin yang beliau tanda tangani
Sumber: Fatwa-Fatwa Terkini Jilid 3, Darul Haq Cetakan VI 2011

6. Jin Menculik Manuia

Aku mendengar banyak kisah penculikan manusia yang dilakukan oleh jin. Aku membaca kisah yang isinya bahwa seorang dari Anshar keluar untuk shalat Isya, lalu jin menawannya dan hilang selam bertahun-tahun. Apakah perkara ini mungkin, yakni penculikan manusia yang dilakukan oleh jin?
Jawab:
Hal itu bisa terjadi. Sebab, sudah masyhur bahwa Sa’d bin Ubadah dibunuh jin ketika kencing pada batu yang menjadi tempat tinggal mereka. Mereka mengatakan,
“Kami membunuh pemimpin Khazraj, Sa’d bin Ubadah.
Kami memanahnya dengan panah tepat pada hatinya.”
Terjadi pada masa kekhalifahan Umar bahwa seseorang diculik oleh jin dan tinggal selama empat tahun (sebagai tawanan). Kemudian ia datang dan menceritakan bahwa para jin musyrik telah menculiknya dan ia tinggal di sisi mereka sebagai tawanan. Kemudian para jin muslim menyerbu lalu berhasil mengalahkan mereka dan mengembalikannya kepada keluarganya. Ini disebutkan dalam Manar as-Sabil, Wallahu a’lam.
Fatwa Syaikh Abdullah al-Jibrin, yang ditandatanganinya
Sumber: Fatwa-Fatwa Terkini Jilid 3, Darul Haq Cetakan VI 2011

7. Jin Mengadili Manusia

Kami mendengar dari seorang yang bisa dipercaya dari kalangan yang membaca ruqyah syar’iyah bahwa pada saat ia membacakan terhadap orang yang sakit karena gangguan jin, maka jin yang mengganggunya itu mati. Lalu ia merasa dirinya dihakimi karena sebab tersebut oleh jin. Ia terbebas dari pengadilan itu karena persaksian seorang jin untuknya, bahwa ia membaca nama Allah ketika membacanya dan memperingatkan jin sebelum bersikap keras kepadanya dengan bacaan Al-Qur’an. Apakah perkara ini mungkin?
Jawab:
Itu mungkin. Sebab para keluarga tersebut adakalanya menuntutnya supaya diadili, jika ia membunuh salah seorang dari mereka atau kerabat mereka dan tidak menyebut nama Allah atasnya. Ketika mereka menuntut di hadapan para qadhi mereka yang muslim, padahal jin itulah yang berbuat aniaya, sedangkan manusia menyembuhkannya dengan ruqyah, menyebut nama Allah, atau dengan penyembuhan apapun untuk membebaskannya, maka mereka memutuskan kebebasan manusia dan menumpahkan darah jin karena permusuhan dan kezhalimannya. Wallahu a’lam.
Fatwa Syaikh Abdullah bin Jibrin yang ditandatanganinya
Sumber: Fatwa-Fatwa Terkini Jilid 3, Darul Haq Cetakan VI 2011

8. Jin Bisa Mengintimidasi Orang yang Meruqyah lewat Telepon Atau Selainnya

Seorang pembaca menyebutkan bahwa setelah dirinya mengobati salah satu gangguan jin dan jin tersebut keluar dari jasad manusia, maka pada sore hari itu jin yang dikeluarkannya itu menghubunginya dengan tujuan untuk mengganggunya; apakah hal ini mungkin?
Jawab:
Ya, itu bisa terjadi. Sebab, jin dapat menguasai manusia. Kapan saja mereka bisa mengganggu manusia maka mereka melakukannya. Kebanyakan orang-orang yang menyembuhkan pengaruh jin mendapatkan intimidasi, disakiti, atau kerabat mereka yang disakiti. Tetapi selama mereka membentengi diri dengan Al-Qur’an, wirid-wirid, doa-doa, dan penyembuhan-penyembuhan yang membentengi, maka para jin tidak kuasa atas mereka dan tidak dapat memberi mudharat kepada mereka dengan seizin Allah. Ada doa-doa terkenal yang bisa melindungi dari kejahatan mereka, seabgaimana hal itu diketahui oleh kalangan yang menyibukkan diri dengan ruqyah dan pengbatan akibat gangguan jin. Wallahu a’lam.
Fatwa Syaikh Abdullah al-Jibrin yang ditandatananinya
Sumber: Fatwa-Fatwa Terkini Jilid 3, Darul Haq Cetakan VI 2011

9. Tidak Mungkin Manusia Biasa Bisa Melihat Jin

Apakah mungkin jin menampakkan diri kepada manusia dalam rupa aslinya?
Jawab:
Itu tidak mungkin untuk manusia biasa. Sebab jin adalah ruh tanpa jasad. Ruh mereka sangat lembut yang dapat terbakar oleh pandangan mata. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
“Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka.” (QS. Al-A’raf: 27)
Sebagaimana halnya kita tidak melihat para malaikat yang menyertai kita yang mencatat amal, dan kita tidak melihat setan yang mengalir dalam tubuh manusia pada aliran darah. Tetapi jika Allah memberi keistimewaan kepada seseorang dengan keistimewaan kenabian, maka ia dapat melihat malaikat. Sebagaimana Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melihat Jibril, ketika turun kepadanya, sedangkan manusia di sekitarnya tidak melihatnya. Adapun dukun dan sejenisnya maka jin adakalanya menyamar menjadi salah seorang dari mereka, kemudian sebagian jin memperlihatkannya, dengan mengatakan, “Jin telah datang kepada fulan.” Jadi bukan manusia yang melihatnya, melainkan jin yang menyamar kepadanya itulah yang melihatnya dan mengabarkan siapa yang berad di sekitarnya.
Fatwa Syaikh Abdullah al-Jibrin yang beliau tanda tangani
Sumber: Fatwa-Fatwa Terkini Jilid 3, Darul Haq Cetakan VI 2011

10. Sebagian Penyihir dan Tukang Sulap Dapat Melihat Jin karena Mereka Berkhidmat kepada Jin

Apakah benar bahwa terdapat orang-orang yang dapat melihat langsung siapa yang mereka kehendaki dan kapan saja mereka kehendaki?
Jawab:
Adapun jenis manusia maka tidak mampu melihat jenis jin secara hakiki sesuai bentuk penciptaan mereka. Tetapi setan-setan itu merasuki para penyihir dan dukun serta berbicara lewat lisan mereka serta melihat jin dalam wujud aslinya. Ketika itulah orang tersebut yang dirasuki jin tersebut mengabarkan bahwa ia melihat jin, dan bahwa mereka datang dan pergi. Mereka datang, sedangkan mereka dan orang-orang yang berada di sekelilingnya tidak mellihat suatu pun. Mereka harus berkhidmat kepada jin atau setan sehingga menampakkan diri kepada mereka yang tidak bisa dilihat selain mereka. Dan, mungkin pula sebagian orang yang bertakwa dan shalih dikuakkan untuk mereka, ketika akan wafat, sehingga mereka melihat para malaikat yang turun mencabut nyawa mereka. Diriwayatkan dari banyak kalangan yang bertakwa dan shalih mengenal hal itu berbagai hikayat. Dan, Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.
Fatwa Syaikh Abdullah al-Jibrin yang ditandatanganinya
Sumber: Fatwa-Fatwa Terkini Jilid 3, Darul Haq Cetakan VI 2011

11. Hukum Orang yang Menghadirkan Jin Untuk Mengeluarkan Harta Karun

Ada orang yang menghadirkan jin dengan mantra-mantra yang diucapkannya dan menugaskan kepada mereka supaya mengeluarkan untuknya harta yang terpendam di sebuah tanah kampung sejak zaman dahulu. Apakah hukum perbuatan ini?
Jawab:
Perbuatan ini tidak boleh. Sebab, mantra-mantra yang digunakan untuk menghadirkan jin dan meminta bantuan mereka ini pada umumnya tidak lepas dari kesyirikan, sedangkan perkara syirik sangatlah berbahaya. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
“Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah mereka, tidaklah ada bagi orang-orang zhalim itu seorang penolongpun.” (QS. Al-Maidah: 72)
Orang yang pergi kepada mereka berarti terpedaya terhadap diri mereka dan bahwa mereka berada di atas kebenaran, serta terpedaya dengan harta yang diberikan kepada mereka. Ayng wajib dilakukan adalah memutus hubungan dengan mereka, tidak membiarkan manusia pergi kepada mereka, dan memperingatkan saudara-saudaranya yang muslim. Biasanya mereka ini mengusai manusia dan memberikan harta mereka dengan tanpa hak serta mengucapkan kata-kata yang memotivasi. Kemudian jika sesuai dengan takdir maka mereka menyebarkannya di tengah-tengah manusia dan mengatakan, “Kami mengatakan dan jadi demikian, kami mengatakan dan jadi demikian.” Sebaliknya jika tidak sesuai, maka mengklaim dengan klaim-klaim yang batil bahwa itulah yang menghalangi hal ini.
Aku memberikan nasehat kepada siapa yang diuji dengan perkara ini dan aku sampaikan kepada mereka, “Hati-hatilah untuk tetap berdusta di hadapan manusia, berbuat syriik kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, dan mengambil harta manusia dengan cara batil. Sebab masa dunia ini sangat pendek dan hisab pada hari kiamat sangat sulit. Bertaubatlah kepada Allah dari perbuatan ini, perbaikilah amal-amal kalian, dan bersihkan hartamu. Semoga Allah memberi taufik.”
Syaikh Muhammad bin Utsaimin, Fatawa al-Ilaj bi Al-Qur’an wa as-Sunnah ar-Ruqa wana yata’allaqu biha, hal. 70-71
Sumber: Fatwa-Fatwa Terkini Jilid 3, Darul Haq Cetakan VI 2011


Read more https://yufidia.com/4346-11-kumpulan-fatwa-tentang-jin.html
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Catatan Roqi - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Inspired by Sportapolis Shape5.com
Proudly powered by Blogger