Teknik Ruqyah Mandiri

Wednesday, May 2, 2018

*Ruqyah Mandiri (RM)*

persiapan sebelum Ruqyah :

1. bersihkan rumah dari hal hal yg berbau syirik. seperti, jimat jimat, benda benda yg dikutirlan telah diisi khodam jin, seperti cincin, keris, lonceng lonceng yg biasanya dipakai di gorden pintu, patung patung, wifik atau rajah rajah yg dipasang di dinding

2. berwudhu dgn benar

3. lakukan sholat sunat mutlaq (shalat sunat yg waktu nya boleh kapan saja, atau jika selesai sholat wajib (sholat wajib bagi muslimah adalah di rumah, tdk wajib ke masjid, kecuali diajak suami atau muhrimnya)

cara ruqyah mandiri

selesai sholat tetap berada di sajadah, menghadap kiblat

*1. mulai dgn membaca syahadat* dan resapi kalimat persaksian nya bahwa kita benar benar mengakui tiada tuhan selain Allah dan Muhammad SAW adalah rasul Nya, resapi bahwa syahadat adalah kalimat  tauhid pengakuan yg sebenarnya bahwa tidak ada sekutu apapun bagi Allah. hanya Allah lah satu satu nya rabb seluruh alam dan bahwa ajaran rasulullah lah yg diikuti, ulang ulang terus kalimat syadat td hingga benar diresapi kesaksian dan pengakuan kita

*2. istighfar*
istighafar adalah mohon pengampunan atas segala dosa yg telah diperbuat selama ini, pernyataan untuk bertobat

dalam mengucap istighfar jgn hanya diucapkan tp tdk dimaknai, beristighfarlah dengan bersungguh sungguh, dan ingat kembali dosa dosa yg pernah dilakukan agar Allah mengampuni dan sangat berharap Allah mengampuni hingga kita menangis krn sangat berharap dan menyesali semua dosa dan maksiat yg pernah dilakukan dulu, mulai kita akil baligh hingga detik ini

contoh :
astaghfirullah hal azhiim... ya Allah ampuni hamba yg dulu telah bermaksiat melakukan zina pikiran, zina pandangan, zina tangan, astaghfirullahal azhiiim... (sambil bayangkan kembali dosa yg sdh dilakukan tersebut

*astaghfirullaha azhiim*  ya Allah ampunilah diri ini yg dulu kekita gagah dan sehat perkasa telah berlaku semena mena menyakiti orang lain, menyakiti anak istri suami, menyakiti tetangga dan kerabat, menyakiti yg lemah

dalam bersitighfar hendaklah dgn bersungguh sungguh hingga menangis krn sangat mengharapkan ampunannya, jd bukan hanya sekedar diucapkan dimulut tp tdk tau makna dan tujuan istighfarnya

3. selanjutnya  bershalawat untuk nabi

tidak sempurna doa apabila tidak ada sholawat nabi menyertai doa nya

*Fadhalah bin ‘Abid berkata: “Rasulullah sollallohu ‘alaihi wa sallam mendengar seorang laki-laki berdoa dalam sholatnya, tetapi tidak bersholawat untuk nabi sollallohu ‘alaihi wa sallam, maka beliau bersabda: “Orang ini tergesa-gesa” Lalu beliau memanggil orang tersebut dan bersabda kepadanya dan kepada yang lainnya:*
*“Bila salah seorang di antara kalian sholat (berdoa) maka hendaklah ia memulainya dengan pujian dan sanjungan kepada Allah lalu bersholawat untuk nabi, kemudian berdoa setelah itu dengan apa saja yang ia inginkan.” [H.R. Abu Daud, Tirmidzi, Ahmad dan Hakim]*

Dalam salah satu hadits disebutkan:

*“Doa itu terhalangi, hingga orang yang berdoa itu bersholawat untuk nabi sollallohu ‘alaihi wa sallam.” [H.R. Thabarani]*

*4. selanjutnya, niat sekaligus doa*

niat dan do'a nya adalah *Hidayah dan sembuh*
hidayah untuk jin sehingga ia bertobat dari berbuat zholim masuk dlm tubuh manusia sehingga dia keluar, dan Allah memberikan kesembuhan pada kita

hindari niat yg ekstrim seperti untuk membunuh membakar dan menghancurkannya, krn niat yg ekstrim akan membuat jin nya juga melawan secara ekstrim

sesungguhnya bangsa jin itu juga sama seperti kita, hanya alamnya yg berbeda, dan tidak semua jin yg masuk ke tubuh manusia atas keinginannya, tp dipaksa diancam oleh jin sihir dan dukun, bahkan ada keluarganya yg disandera sbg ancaman jika dia ingin keluar, oleh krn itu sebaiknya doa kan juga jin nya agar mendapat hidayah, menyadari kesalahannya,  dan jika dia krn tersandera, terikat oleh jin sihir dan dukun yg mengirim nya. dia mendapat hidayah juga untuk tidak takut melawan dan hanya takut pada Allah semata

dengan keluarnya jin yg telah mendapat hidayah td maka kesembuhan bagi kita

jin yg bandel adalah jin yg tidak mendapatkan hidayah, kita lah yg mendoa kan dan memohon pada Allah agar dia  dibero hidayah sehingga ia keluar dgn kemauannya... jika masih bandel maka jgn berhenti mendo'akan dia mendapat hidayah

itulah cara ruqyah yg lembut dan sejuk

*5 menda'wahi jin nya*
jin juga harus diberi da'wah, krn sesungguhnya jin itu bodoh, perlu dida'wahi agar dia mengerti kesalahan dan dosa yg dilakukanya
katakan pada jin tersebut

*_" wahai jin saya tau engkau sudah ditaqdirkan berada ditubuhku dan itu adalah ketentuan yang tidak bisa di tolak.Aku ridho karena itu dari Rabbku dan Rabbmu.Bagaimana aku menolak sedangkan Dia menjanjikan pahala yang besar bagiku dan menjanjikan kamu balasan yang sangat pedih yang tak satupun makhluk yang bisa menahannya.Sungguh Allah tidak akan menyalahi janji-janji-Nya.Aku tau kamu mendengarku namun engkau pura-pura tuli.Sungguh kehidupanmu kelak akan penuh teriakan penyesalan namun tiada guna. Wahai jin kembalilah kepada fitrahmu yaitu taat kepada Rabbmu Yang Maha Tinggi.Semoga aku dan engkau diberikan petunjuk.Aamiiin_*

Katakan kepada jin yang ada ditubuh anda :

*" wahai jin saya tau engkau sudah ditaqdirkan berada ditubuhku dan itu adalah ketentuan yang tidak bisa di tolak. Aku ridho karena itu dari Rabbku dan Rabbmu.*

(maksudnya, seorang muslim/muslimah itu selalu ridho pada ketentuan Allah, ikhlas pada apa yg diterima dari Allah, Rasulullah Saw. bersabda,

“Barangsiapa yang ridho (kepada ketentuan Allah) maka Allah akan ridho kepadanya..” (HR. Tirmidzi).   

sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam :
“Sungguh mengagumkan keadaan seorang Mukmin, semua keadaannya (membawa) kebaikan (untuk dirinya), dan ini hanya ada pada seorang Mukmin; jika dia mendapatkan kesenangan dia akan bersyukur, maka itu adalah kebaikan baginya, dan jika dia ditimpa kesusahan dia akan bersabar, maka itu adalah kebaikan baginya.”

*Bagaimana aku menolak sedangkan Dia menjanjikan pahala yang besar bagiku*

( krn sakitnya seorang muslim itu adalah cara Allah menggugurkan dosa dosa hambanya agar tdk diazab di akhirat nanti,     hadits Anas bin Malik, beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Sesungguhnya pahala besar karena balasan untuk ujian yang berat. Sungguh, jika Allah mencintai suatu kaum, maka Dia akan menimpakan ujian untuk mereka. Barangsiapa yang ridho, maka ia yang akan meraih ridho Allah. Barangsiapa siapa yang tidak suka, maka Allah pun akan murka.” (HR. Ibnu Majah      )

*dan menjanjikan kamu balasan yang sangat pedih yang tak satupun makhluk yang bisa menahannya.Sungguh Allah tidak akan menyalahi janji-janji-Nya.*

(krn itu perbuatan zhalim yg akan mendapatkan balasan dari Allah)

*Aku tau kamu mendengarku namun engkau pura-pura tuli.Sungguh kehidupanmu kelak akan penuh teriakan penyesalan namun tiada guna. *Wahai jin kembalilah kepada fitrahmu yaitu taat kepada Rabbmu Yang Maha Tinggi.Semoga aku dan engkau diberikan petunjuk.Aamiiin*

(da'wah dan seruan pada jin utk tobat dgn pergi meninggalkan kezholimannya dari tubuh manusia)

kalimat itu akan membuat jin putus asa, krn sebenarnya dia ingin manusia putus asa akan apa yg menimpanya, tp yg ia dapati ternyata manusia itu ridho dan ikhlas pada ketentuan Allah, sehingga manusia mendapat pahala, gugur dosa dosanya, tp sebaliknya yg ia dapat

dengan ucapan itu akhirnya yg putus asa itu adalah jin yg ada dlm tubuh dan ia merasa sia sia berada di dalam nya, akhirnya dia keluar meninggalkan tubuh yg ditumpanginya, dan semoga sj dia keluarnya menjadi jin yg mendapat hidayah dan bertobat...

jadi dakwahi jin agar bertobat, atau ia jd putus asa berada dalam tubuh kita

(itu hanya contoh da'wah untuk jin nya, silahkan gunakan bahasa da'wah yg lain yg tujuan nya utk menyadarkan jin nya

selanjutnya memulai baca alquran utk ruqyah dgn ta'awudz

فَإِ ذَا قَرَءْثَ الْقُرْاَنَ فَا سْثَعِذْ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَا نِ الرَّجِيْمِ

‘’Apabila engkau akan membaca Al Qur’an, maka mohonlah perlindungan kepada Allah SWT dari godaan syetan yang terkutuk.“ (Q.S. An Nahl: 98).

Bacaan Ta'awudz : *A`ūdzu billāhi minas-syaitānir-rajīmi*

Macam-macam Bacaan Ta'awudz :

*أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ ، مِنْ هَمْزِهِ و نَفْخِهِ وَ نَفْثِهِ*

*A-’uudzu bil-laahi minas syai-thaanir ra-jiim min ham-zihii wa naf-khi-hii wa naf-tsih (HR. Abu Daud ).*

*أَعُوذُ بِاللَّهِ السَّمِيعِ الْعَلِيمِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ مِنْ هَمْزِهِ وَنَفْخِهِ وَنَفْثِهِ*

*A-’uudzu bil-laahis samii-’il ‘a-lii-mi minas syai-thaa-nir ra-jiim min hamzi-hii wa naf-khi-hii wa naf-tsih (HR. Turmudzi dan disahihkan Al Albani).*

teknik yg kita pakai utk RM adalah dengan cara menggosok gosok kedua tangan di dada dan di perut dengan gerakan tangan mengikuti putaran thawaf (berlawanan arah jarum jam

baca alfatihah

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

1. Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

اَالْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ

2. Segala puji bagi Allah, Tuhan seru sekalian alam.

اَلرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

3. Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

مٰلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِ ٤

4. Yang Menguasai hari pembalasan.

اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ

5. Hanya kepada-Mulah hamba mengabdi dan hanya kepada-Mulah hamba meminta pertolongan.

اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَ

6. Tunjukkanlah kepada kami jalan yang lurus

صِرَاطَ الَّذِ يْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ ۙ غَيْرِ ٱلْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلاَ ٱلضَّآلِّيْنَ ٧

7. (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadannya, bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat

selesai membaca alfatihah lalu tiupkan bacaan tadi pada bagian yg digosok gosok oleh kedua tangan

lalu cengkram dan imajinasikan ada sesuatu yg kita ambil mulai dari perut tarik arahkan ke atas ke arah tangan yg di dada lalu sambung  yg dari dada tarik ke leher lalu sampai mulut. saat sampai mulut buka mulut dan dipegang oleh tangan agar terbuka. muntahkan dan rasakan apa yg ditarik tadi keluar lewat muntah

jika ada gangguan otomatis akan ada keluar muntah

jika muntah. selesaikan dulu muntahnya sampai tidak terasa lagi dorongan yg ingin keluar lewat muntah

apabila sudah selesai muntah

lanjutkan bacaan yg kedua adalah ayat qursi

ٱللَّهُ لَآ إِلَـٰهَ إِلَّا هُوَ ٱلۡحَىُّ ٱلۡقَيُّومُ‌ۚ لَا تَأۡخُذُهُ ۥ سِنَةٌ۬ وَلَا نَوۡمٌ۬‌ۚ لَّهُ ۥ مَا فِى ٱلسَّمَـٰوَٲتِ وَمَا فِى ٱلۡأَرۡضِ‌ۗ

مَن ذَا ٱلَّذِى يَشۡفَعُ عِندَهُ ۥۤ إِلَّا بِإِذۡنِهِۦ‌ۚ يَعۡلَمُ مَا بَيۡنَ أَيۡدِيهِمۡ وَمَا خَلۡفَهُمۡ‌ۖ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَىۡءٍ۬ مِّنۡ

عِلۡمِهِۦۤ إِلَّا بِمَا شَآءَ‌ۚ وَسِعَ كُرۡسِيُّهُ ٱلسَّمَـٰوَٲتِ وَٱلۡأَرۡضَ‌ۖ وَلَا يَـُٔودُهُ ۥ حِفۡظُهُمَا‌ۚ وَهُوَ ٱلۡعَلِىُّ ٱلۡعَظِيمُ

(٢٥٥)

*"Allah, tidak ada Tuhan [yang berhak disembah] melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus [makhluk-Nya]; tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa’at di sisi Allah tanpa izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi [4] Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar."(Al-Baqarah:255)*

selesai baca ayat qursi lakukan kembali seperti td. cengkram dan tarik dan arahkan ke mulut, usahakan mulut terbuka dengan memegang mulut sehingga ada jalan keluar untuk yg hendak keluar lewat muntah , biasanya akan terasa dorongan yg kuat dari perut hendak keluar bersama muntah

lakukan lagi pada bacaan selanjutnya

*al ikhlas*
*al falaq*
*an naas*

apabila telah selesai dan berakhir tdk ada lagi rasa muntah yg terdorong ingin keluar

*tutup Ruqyah Mandiri dengan membaca hamdalah*

*الحمدلله ربّ العالمين*

Shared by :
*Aan, Komunitas Cinta Ruqyah Solo Raya (KCR SR)*

#RuqyahSyar'iyyah
#RuqyahDgCinta
#PelatihanRuqyah
#KonsultasiRuqyah
#RuqyahDiriDanKeluarga
#RuqyahRumah&TempatUsaha

Share this article :

0 comments :

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Catatan Roqi - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Inspired by Sportapolis Shape5.com
Proudly powered by Blogger